Sabtu, 28 Januari 2012

MENDESAKNYA BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN


Definisi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
1.      Bimbingan
Menurut istilah tradisonal, bimbingan adalah “payung” yaitu layanan yang diarahkan untuk pengebangan pribadi, karir, dan penyesuian sekolah. Layanan ini sering dilakukan oleh pendidik profesional, seperti guru, atau konselor, dan prosonil lainnya. Bimbingan digunakan untuk menggambarkan suatu proses menolong.
Bimbingan fokus kepada pengembangan kebutuhan, minat, keinginan, dan perilaku seseorang dalam batas normal.
2.      Konseling
Konseling adalah suatu proses di mana seseorang yang memiliki masalah menerima bantuan pribadi, biasanya melalui percakapan pribadi. Konseling lebih fokus pada kesadaran, kepentingan, sikap, dan tujuan pribadi.
3.      Proses membantu orang lain (Other Helping Processes)
Perbedaan antara konseling dan psikoterapi adalah untuk siswa atau klien yang berada dalam kondisi normal. Konseling lebih pada situasi perasaan yang terkait perilaku saat ini. Konseling biasanya terjadi dengan klien dalam masalah nonmedis. Sedangkan psikoterapi terjadi dalam pengobatan medis atau klinis. Psikoterapi biasanya lebih intens, lebih lama durasinya, dan ada upaya yang lebih untuk mendapatkan wawasan dari masa lalu klien.

Masa-Masa Percobaan
Sejarah bimbingan konseling sekolah dapat kita lihat dari peristiwa yang terjadi di AS, pada abad 18. John Dewey menekankan pentinya bimbingan terhadap siswa dalam proses pendidikan hal ini di dukung oleh Freud, Adler, dan Jung mereka memperkenalkan demensi baru untuk terapi dan psikologi umum, diantaranya adalah konsep pengenalan anak usia dini.
Permulaan Peletakan Dasar Konseling
Frank Parson (1909) tergabung dengan Vocational Bureau dari Boston. Eli Weaver meletakkan dasar-dasar bimbingan karir di sekolah pemerintah New York. Jesse B. Davis berkerja di sekolah-sekolah Grand Rapids, Machigan dan membantu membentuk asosiasi bimbingan profesional pertama, Bimbingan Vocational National Association, pada tahun 1913.

Sputnik Spork
Peluncuran spektakuler sputnik pada tahun 1975 oleh Uni Soviet, yang memicu pesatnya perkembangan bimbingan sekolah dan pelayanan konseling. Ini didramatisasi prestasi ilmiah dan teknologi Uni Soviet. Kongres AS segera merespon dengan melewatkan sepotong tengara undang-ungang- pertahanan Nasional Undang –Undang Pendidikan tahun1985. RUU ini mungkun merupakan peristiwa tunggal paling penting dalam sejarah profesi konseling di sekolah, menyediakan dana untuk persiapan konselor sekolah.

Konselor dalam Dunia yang Berubah
Dicetuskannya APGA oleh C.Gilbert Wrenn menghasilkan rekomendasi yang kuat dalam tulisan Wrenn (1962) dengan judul The Counselor in a Changing World. Bahwa konselor seharusnya memberikan konseling secara individu dan kelompok kepada siswa, sebagaimana konsultasi orang tua dan guru. Selain itu para konselor seharusnya memberikan pelayanan maksimal terhadap potensi siswa dengan menekankan pada pertumbuhan kepribadian siswa, penekanan diri dan tanggung jawab.

Empat Pendekatan untuk Bimbingan  dan Konseling
1.      Pendekatan krisis (Crisis Approach)
Dalam bimbingan dan konseling erupakan keadaan yang menentukan dan peka terhadap situasi-situasi yang kritis. Pada saat  terjadi puncak kritis perubahan rasa ketidakpuasan guru dan siswa sehingga perlu waktu pendekatan krisis dari bantuan konselor.


2.      Pendekatan remedial (Remedial Approach)
Pendekatan ini difokuskan pada hal-hal yang sifatnya tidak kelihatan, tetapi dapat teridentifkasi. Remedial menekankan pada memperbaiki keadaan siswa sehingga siswa mengalami kemajuan dan terhndar dari situasi kritis.
3.      Pendekatan preventif (Preventive Approach)
Pendekatan ini berusaha mengantisipasi dan mengatasi masalah yang terjadi terkait masalah sosial bagi para remaja. Seperti kelainan seksual, hamil luar nikah, dll
4.      Pendekatan pengembangan (Develomental Approach)
Pendekatan ini merupakan suatu usaha untuk mengidentifikasi pengalaman dan keterampilan siswa sebagian dari kesuksesannya di sekolah.

Bimbingan dan Konseling dalam Dunia yang Berubah
1.      Bimbingan di sekolah menengah atas
Teori Rogers ini banyak dipakai konselor karena lebih menekankan tanggung jawab pada diri klien untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan.
2.      Bimbingan di sekolah menengah pertama
Bimbingan dan konseling di SMP adalah terpusat pada masalah perkembangan fisik, intelektual, emosional, dan sosial padamasa remaja awal.
3.      Bimbingan di sekolah dasar
Perhatian guru lebih difokuskan pada pola tingkah laku anak-anak dan berbagai perubahan yang terjadi. Lingkungan sekolah lebih banyak dkontrol oleh guru dengan suatu pemahaman bimbingan kepada anak-anak.

Bimbingan Perkembangan Untuk Seluruh Tingkat Sekolah
Program bimbingan dan konseling perkembangan adalah suatu program yang terusmengalami perubahan yang berlangsung di sekolah-sekolah di masa mendatang. Implementasi program ini dikhususkan pada pencapaian pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai metodologi yang bervariasi, Program bimbingan yang komprehensif sesuai dengan perkembangan kebutuhan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar