Sabtu, 28 Januari 2012

PRINSIP-PRINSIP DALAM MANAJEMEN KELAS


1.      Prinsip dasar manajemen kelas
Pengelolaan kelas mengandung pengertian yaitu, proses pengelolaan kelas untuk menciptakan suasana dan kondisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif (Rachman, 1999:11). Pengelolaan kelas juga dapat diartikan sebagai segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sesuai dengan kemanpuan (Ahmad, 1996:)[1]
Sedangkan prinsip dasar pengelolaan kelas adalah pegangan atau acuan yang dimiliki pokok dasar berfikir atau bertindak bagi seorang pendidik dalam usaha menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondisinya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.

2.      Macam-macam prinsip dalam manajemen kelas
Djamarah (2006:185) menyebutkan, “dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat digunakan prinsip-prinsip pengelolaan kelas”.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut:
a.         Hangat dan antusias
Hangat dan antusias merupakan salah satu peinsip yang diperlukan dalam proses belajar dan mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

 b.        Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c.         Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d.        Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mecegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya. 
e.         Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yangpositif dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif,. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar. 
f.         Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan mengendalaikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin ana didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.[2] 

3.      Strategi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen kelas dalam pembelajaran.
Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenagkan dengan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hal-hal yang berkaitan dengan strategi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip pengelolaan kelas dalam pembelajaran ialah sebagai berikut:
a.       Guru memberikan teladan yang baik.
b.      Memberika tugas-tugas kepada siswa agar mereka merasa tertantang dan termotivasi untuk belajar.
c.       Menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi
d.      Melakukan berbagai percobaan.
e.       Berusaha memusatkan perhatian pada tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
f.       Memberikan motivasi serta semangat agar siswa tetap aktif dan berminat dalam belajar.
g.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. [3]

4.      Analisis Penulis
Terkait dengan pembahasan diatas bagaimana kita bisa pahami prinsip-prinsip dalam manajemen kelas tersebut, bagaimana seorang guru memiliki acuan atau pegangan dalam mengelola kelas secara kondusif dan efesien agar tercapai hasil yang diinginkan.
Berbagai strategi dapat dilaksanakan seperti pembahsan diatas, tergantung oleh guru dalam pengembangannya serta mengimplementasikannya didalam kelas kepada murid sehingga menciptakan suasana yang diinginkan serta tercapailah hal-hal yang diperlukan. Sehingga pada intinya bagi seorang guru yang ingin mengelola kelasnya harus memiliki prinsip-prinsip dasar dalam mengelola atau manajemen kelas


DAFTAR PUSTAKA
Daus Santri, Pengelolaan Kelas, (Online), tersedia di:  http://santridaruz.blogspot.com/2008/05/pengelolaan-kelas.html (21 November 2011).

Djamarah Syaiful Bahri,  Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta:PT, Rineka Cipta. 2005.

Kasim Meliana, Makalah Manajemen, (Online) tersedia di: http://meilanikasim.wordpress.com/2010/04/12/makalah-manajemen-kelas/(21 November 2011).


[1] Santri Daus, Pengelolaan Kelas, (Online), tersedia di:  http://santridaruz.blogspot.com/2008/05/pengelolaan-kelas.html (21 November 2011).
[2] Syaiful Bahri Djamarah,  Strategi Belajar-Mengajar, (Jakarta:PT, Rineka Cipta),  h.  206- 207.
[3] Meliana Kasim, Makalah Manajemen, (Online) tersedia di: http://meilanikasim.wordpress.com/2010/04/12/makalah-manajemen-kelas/(21 November 2011).

AUM UMUM

A.    Pendahuluan
 AUM Umum adalah sebuah instrumen standar yang dikembangkan oleh Prayitno, dkk. yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan masalah-masalah yang dihadapi klien. Alat Ungkap Masalah ini didesain untuk mengungkap sepuluh bidang masalah yang mungkin dihadapi klien.
B.     Pembahasan
AUM UMUM merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengungkap masalah-masalah siswa, mahasiswa, dan masyarakat secara menyeluruh mengungkapkan masalah-masalah umum[1].Alat Ungkap Masalah ini didesain untuk mengungkap sepuluh bidang masalah yang mungkin dihadapi klien. Kesepuluh bidang masalah tersebut adalah:
a.         Jasmani dan Kesehatan (JDK), yang terdiri dari dua puluh lima item.
b.        Diri Pribadi (DPI) yang terdiri dari dua puluh item.
c.         Hubungan Sosial (HSO) yang terdiri dari lima belas item.
d.        Ekonomi dan Keuangan (EDK) yang terdiri dari lima belas item.
e.         Karir dan Pekerjaan (KDP) yang terdiri dari lima belas item.
f.         Pendidikan dan Pelajaran (PDP) yang terdiri dari lima puluh lima item.
g.        Agama, Nilai, dan Moral (ANM) yang terdiri dari tiga puluh item.
h.        Hubungan Muda-Mudi (HMM) yang terdiri dari lima belas item.
i.          Keadaan dan Hubungan dalam Keluargha (KHK) yang terdiri dari dua puluh lima item.
j.          Waktu Senggang (WSG) yang terdiri dari sepuluh item.
Jumlah keseluruhan item dari AUM Umum ini adalah sebanyak dua ratus dua puluh lima item.Aplikasi AUM Umum ini, maka didapatlah data berdasarkan dua format pengolahan, yaitu:
a.         Rekapitulasi dan hasil pengolahan format kelompok
b.        Masalah-masalah yang banyak dialami siswa dalam AUM Umum
c.         Interpretasi hasil pengolahan AUM Umum
pengolahan instrumen yang telah dilaksanakan dengan menggunakan AUM Umum, maka didapatlah data, sebagai berikut:
HASIL PENGOLAHAN AUM SERI UMUM
(Kelompok)
Sekolah                                            : SMA Negeri 1 Pariangan
Kelas                                                 : X4
Jumlah siswa                                   : 35 Orang
Tanggal Pengadministrasian         : 10 Februari 2011
Tabel IV
Hasil Pengolahan AUM Seri Umum


BIDANG MASALAH
Masalah keseluruhan
Masalah berat
Ter-tgg
Ter- rdh
JML
%
Rata-rata per
JML
Rata-rata per
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Jasmani dan Kesehatan   JDK  (25)
11
1
186
21,9
5,3
6
0,2
2. Diri PribadiDPI   (20)
18
1
311
45,7
8,8
6
0,2
3. Hubungan Sosial HSO  (15)
11
1
136
26,7
3,8
0
0,0
4. Ekonomi dan Keuangan EDK (15)
9
1
94
18,4
2,6
1
0,0
5. Karir dan PekerjaanKDP(15)
14
3
242
47,4
6,9
8
0,2
6.Pendidikan dan Pembelajaran PDP (55)
38
10
710
38
20,2
24
0,7
7. Agama, nilai dan moral  ANM(35)
28
1
304
29,8
8,6
1
0,0
8. Hubungan Muda- mudi HMM (15)
10
1
87
17,1
2,4
0
0,0
9. Keadaan dan hubungan dalam keluargaKHK (25)
14
1
184
21,6
5,2
9
0,2
10. Waktu senggangWSG (10)
8
1
93
27,3
2,6
3
0,1
Keseluruhan (225)
161
21
2347
30,7
67,0
58
1,6

Dari tabel diatas terungkap bahwa : pada bidang masalah jasmani dan kesehatan (JDK) yang terdiri dari 25 item dengan masalah tertinggi 11 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 186 dengan persentase 21,9 % dari 35 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 5,3 jumlah masalah berat yang dialami 6 dengan rata-rata mengalami masalah 0,2.
Pada bidang masalah diri pribadi (DPI) yang terdiri dari 20 item dengan masalah tertinggi 18 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 311 dengan persentase 45,5 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 8,8 jumlah masalah berat yang dialami 6 dengan rata-rata mengalami masalah 0,2.
Pada bidang masalah hubungan sosial (HSO) yang terdiri dari 15 item dengan masalah tertinggi 11 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 136 dengan persentase 26,7 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 3,4 jumlah masalah berat yang dialami 0 dengan rata-rata mengalami masalah 0,0.
Pada bidang masalah ekonomi dan keuangan (EDK) yang terdiri dari 15 item dengan masalah tertinggi 9 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 94 dengan persentase 18,4 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 2,6  jumlah masalah berat yang dialami 1 dengan rata-rata mengalami masalah 0,0.
Pada bidang masalah karir dan pekerjaan (KDP) yang terdiri dari 15 item dengan masalah tertinggi 14 dan masalah terendah 3 jumlah masalah yang dialami 242 dengan persentase 47,4 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 6,9 jumlah masalah berat yang dialami 8 dengan rata-rata mengalami masalah 0,2.
Pada bidang masalah pendidikan dan pelajaran (PDP) yang terdiri dari 55 item dengan masalah tertinggi 38 dan masalah terendah 10 jumlah masalah yang dialami 710 dengan persentase 38 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 20,2 jumlah masalah berat yang dialami 24 dengan rata-rata mengalami masalah 0,7.
Pada bidang masalah agama, nilai dan moral (ANM) yang terdiri dari 30item dengan masalah tertinggi 28 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 304 dengan persentase 29,8 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 8,6 jumlah masalah berat yang dialami 1 dengan rata-rata mengalami masalah 0,0.
Pada bidang masalah hubungan muda mudi (HMM) yang terdiri dari 15 item dengan masalah tertinggi 10 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 87 dengan persentase 17,1 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 2,4 jumlah masalah berat yang dialami 0 dengan rata-rata mengalami masalah 0,0.
Pada bidang masalah keadaan dan hubungan dalam keluarga (KHK) yang terdiri dari 25 item dengan masalah tertinggi 14 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 184 dengan persentase 21,6 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 5,2 jumlah masalah berat yang dialami 9 dengan rata-rata mengalami masalah 0,2.
Pada bidang masalah waktu senggang  (WSG) yang terdiri dari 10 item dengan masalah tertinggi 8 dan masalah terendah 1 jumlah masalah yang dialami 93 dengan persentase 27,3 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 2,6 jumlah masalah berat yang dialami 3 dengan rata-rata mengalami masalah 0,1.
Jadi jumlah masalah keseluruhan bidang masalah yang terdiri dari 255 item, untuk AUM UMUM FORMAT 2 SISWA SLTA KELAS  X 4, yaitu masalah tertinggi 161 terendah 21 dengan jumlah masalah keseluruhan yang dialami 2347 dengan persentase 30,7 % dari 34 orang siswa. Sedangkan rata-rata persiswa mengalami masalah 67,0 jumlah keseluruhan  masalah berat yang 58 dengan rata-rata persiswa 1,6.
                       




“Program layanan  bimbingan dan konseling berdasarkan data AUM UMUM”
Bidang/aspek-aspek bimbingan
Tujuan/target layanan
Jenis layanan
Materi layanan
Metode/strategi
Penilaian
Bidang Belajar
·  Motivasi diri
·  Minat
·  Keterampilan  belajar
Siswa yang memilki masalah belajar tadi dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan
·  Layanan informasi
·  BKP
·  Konseling kelompok

·  Cara meningkatkan hasil belajar
·  Pentingnya motivasi dalam belajar
·  Kiat-kiat menumbuhkan motivasi dalam belajar

·         Diskusi
·  Tanya jawab
·       Layseg
Klien memahami bahwa yang sedang terjadi dalam dirinya sekarang merupakan sebuah masalah yang perlu dientaskan segera
·       Layjapen
Klien bisa mengerti atau memahami pentingnya memotivasi diri dalam belajar
·       Layjapang
Siswa bisa keluar dari masalah yang dihadapi, termotivasi dalam belajar dan tidak gelisah sewaktu kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Pemakalah membuat program layanan dengan alasan, bahwasannya masalah yang sedang di alami oleh siswa Kelas X4 SMA PARIANGAN ini sangat di perlukan untuk diselesaikan. Dengan alasan hasil belajar yang di peroleh oleh siswa kurang memuaskan. Jika hasil belajar siswa tersebut di biarkan maka akan berdampak terhadap prestasi siswa kedepannya.
C.      Penutup
Demikianlah makalah kami ini, semoga apa yang kami paparkan di atas semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan dari pembaca.


DAFTAR KEPUSTAKAAN
Prayitno, MudjiranDkk, 1997AUM UMUM Format 3, SLTP,Prodi BK JurusanPsikologiPendidikanFakultasIlmuPendidikan IKIP Padang.


[1]Prayitno, MudjiranDkk, AUM UMUM Format 3, SLTP,(Prodi BK Jurusan Psikologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Padang :1997), hal2